Menyesatkan diri bersama pangsit the explorer

2:11 PM

Hola TravelMates!!!
Apa kabarnya nih? Baik kan? Semoga selalu begitu ya.
Eh, saya mau tanya dong. Pernah gak sih kamu mencoba menyesatkan diri?
Pernah? Ceritain dong pengalamanmu di kolom komentar di bawah hehehe.

Nah, kali ini saya mau menceritakan tentang bagaimana bahagianya tersesat bersama mr. PXGT yang pernah saya tulis tentang tips and trick konyolnya
Pangsit The Explorer bersama ranselnya

Baca juga: Shit Tips and Tricks bersama Pangshit!

Ceritanya berawal dari tatap...
Indah senyummu memikat...

Halah opo toh iki, ahahah

Jadi guys, awalnya minggu kemarin Pangsit mengalami gegar otak karena bingung dan sedih laptop kesayangan yang sudah 1 per 50 abad ia sayang sayang mengalami gagal hardisk. Yup, otomatis doi harus mencari kitab suci selagi mencari harga murah untuk mengganti hardisknya yang sudah setengah tiada.

Alhasil bertemulah Pangsit dengan petapa yang pada jaman SMAnya punya sebutan "si Bleki".
Doi ini teman Pangsit yang dulu pernah bekerja di tempat service laptop gitu.
Bleki yang di belakang.

Punya harapan yang cukup tinggi, Pangsit pun meminta tolong temannya ini untuk memperbaiki laptopnya.

You Know What guys? Si Bleki ini tinggalnya di Denpasar yang jauhnya sekitar 119 Km dari kantor balai pantai!
Walau jauh, perjalanan kami terasa aman aman saja karena kami punya peta! (peta di HP bernama gugelmep)

Perjalanan dimulai dari mencegah kereta kencana pangerannya mimi peri berwarna merah yang kami sebut angkot ferrari. (Angkotnya berwarna merah merah ferrari gitu. Angkot biasa sih, jalannya pun pelan tapi pasti, tak secepat ferrari)
Dalam angkot
Di angkot pun Pangsit yang sungguh extrovert menemukan seniornya (ini orang sukses jadi pembuat waterboom guys, keren banget. Jadi ingin perusutan) yang berasal dari kota yang sama, Pasuruan. Yah, ngobrolah mereka menggunakan bahasa jawa alus yang hanya sekata dua kata bisa mengerti. 

Dari angkot yang bayarnya 40ribu, kami berhenti di -Pasar Seririt-. 

"Sit, naik bisnya dimana ya?"
"Waduh ka, aku juga gak tahu. Kan baru pertama."

Akhirnya setelah percakapan panjang itu kami pun berjalan saja menembus keramaian di pasar seririt hingga akhirnya menemukan Bis kearah Denpasar. Namanya manis, iya "Bis Manis"
si manis

Setelah bis terisi dengan 9 orang penumpang, (2 anak anak, 2 traveler yang lagi mencari kedewasaan, sisanya orang dewasa) pak supir pun menyalakan bis dan bis pun melaju dengan,,, super santai.

Diperjalanan ada hal yang menarik nih, ada ibu ibu yang membawa baskom gede gitu (biasanya buat jualan). Nah, karena penasaran sayapun bertanya kepada doi,

"Bu, jualan apa nih?"
"Itu dek jajanan bali."
"Wah asik! apa tuh bu?"
"Ketan gitu dikasi kepala, eh kelapa. Terus dikasih gula merah."
"Wah mau dong bu beli"
"Yah, sudah abis dek"

Ah sudahlah. Kamu tahu saya kecewa karena gak kebagian.

Akhirnya setelah lama saya diamkan, si ibu pun turun. Iya, karena sudah sampai bukan merasa bersalah pada saya.

Sampai di -Terminal Ubung- uang kami hilang! 80 ribu. Ugh, pasti itu karna bayar bis tadi.
Akhirnya kami ikhlas dan berlanjut mencari atm.

Menjadi traveler tidaklah mudah. Kehabisan paket data merupakan hal fatal yang tidak kami pikirkan. Saya dan Pangsit kehabisan paket data. Tak lama menyesali, kami pun membuat afirmasi positif kalau atm adalah jalan terbaik untuk mendapatkan pulsa.

Sampai di atm B (kami sama sama menggunakan atm M) dengan percaya diri karena menggunakan jaringan link akan membuat atm kami tak terpotong saldonya karena beda atm (gak kena cas <- tak paham bagaimana nulisnya), kamipun beli pulsa. 

Hasilnya nihil.

Ternyata beli pulsa kudu menggunakan atm M karena kartunya atm M. Ah syial.

Toko Buku rahasia yang menjual berbagai macam bahan dapur
Setelah beberapa lama jalan lutang latung menemukan toko buku yang isinya ibu ibu jualan sayuran. (Nahlo bingung kan? kami juga guys. Tulisannya toko buku, tapi isinya pasar bahan dapur) Kami menemukan atm M di -Rumah Sakit Manuaba-. Di situ kami mengambil uang, membeli pulsa, ngeliat mbak mbak yang seliweran, dan akhirnya karena lapar kami beli roti untuk pengganjal lapar.

Akhirnya ketemu atm!!!
Tak kuasa akan rasa lapar

Setelah aman dan punya paket data. Kami pergi ke kosan teman pangsit yang berada di daerah -Pulau Moyo-. Kami membandingkan harga dulu sih dari aplikasi mobil online, setelah tahu yang mana yang murah kami langsung cuss!

Sampai di kosan si Bleki, Bleki dengan cekatan membuka, melorotkan, memasukkan benda panjangnya yang berupa obeng ke sekrup di laptop Pangsit. Dibuka dan digantinya hardisk serta baterai dengan cekatan.
Karena menggunakan kecepatan cahaya, Bleki pun terlihat kabur
Pangsit yang dengan pantat seksinya melihat Bleki ngutak atik laptop

Saya pun lapar. Pangsit dan Bleki juga merasa hal yang sama. Akhirnya kami saling sayang. Halah.

Akhirnya kami pergi ketempat makan andalan Bleki. -Warung Muslim Banyuwangi-.
Wooooh, disini dadar jagungnya enak banget, ikannya juga enak. (lha kok malah masuk ke #Eat sih? Dibahas nanti yaa.)

Makasih Bleki sudah disubsidi..

Baca juga: Kamu Pernah Makan Sate Ikan?

Setelah itupun kami bergegas untuk pulang tanpa pergi melihat lautan :(

Kami kembali menggunakan mobil online hingga sampai di terminal dan menemukan angkot ferrari ke arah Singaraja. Tetapi karena kami tidak yakin untuk pergi ke Singaraja karena sudah terlalu sore. Akhirnya kamipun pergi menggunakan bis mini ke arah Gilimanuk.

Ya, perjalanan yang sungguh rumit. 

Setelah sampai di pertigaan yang kalau dari Gilimanuk jalan lurus arah Denpasar ke kiri arah Singaraja, kami pun menunggu pahlawan kami untuk menjemput. Mas Ipung dan Bang Bryan...

Terlutang latung, kamipun makan. Entah apa namanya, tapi ueeenak. Walaupun saya rasa Pangsit agak agak nesu (marah) karena harganya sedikit kemurahan.

Setelah Mas Ipung dan Bang Bryan sampai dan minum minum tuak adalah nyawa teh hangat sebentar, kami pulang dengan ngebut.

Lalu terkaparlah kami di kamar. (Sepertinya saya aja yang tepar duluan, yang lain pada begadang)

Begitulah perjalanan tanpa asik asik tapi menarik dari saya.
Semoga kamu bisa lebih berani untuk tersesat dan tak bosan membacanya!

Ini ada beberapa foto yang dibuang sayang sebagai behind the scene perjalanan kami
Selfi dalam bis manis, Kabur ya?? bisnya jalannya ga bisa kalau ga goyang.
Perjalanan ke atm, Lupa pake BH sama korset elah. (efek di bali banyak makan)
Pangsit menunggu mobil online
Nunggu mobil lama, depan rumah orang ada patung. Foto dulu dong
Om tambun ini kelelahan karena berjalan jauh.
Dari sekian banyak selfi yang fokusnya ganti gantian yaudah post foto yang burem keduanya aja
Langit sore bali yang penuh layang layang
Sudah segitu aja foto fotonya guys.

Ohiya, kalau kamu kemana mana, sampah buang pada tempatnya yaaaaa!

See ya on the next trip!

*Foto foto dari kamera HP Estka dan Pangsit yang belum sempat di edit.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Replies
    1. Kalau ngebolang kemana mana mas ervan, beberapa sudah sempat dicatat di sini juga. silahkan baca baca maas, semoga suka ya

      Delete

Popular Posts

Followers